Tuesday, January 1, 2008

Cône du Riz Jaune /Tumpeng Nasi Kuning


Malam tahun baru kemaren, kami bikin tumpeng nasi kuning, karena kami mengundang teman-teman, wanita indonesia, dan pasangannya, pria belgi. Saya ingin, sang pria merasakan pesta tumpeng Indonesia, juga bikin mas gorilla seneng, karena dia suka banget sama nasi tumpeng yang dia makan waktu kami terakhir di Indonesia.

Resep ini adalah gabungan dari beberapa resep yang pernah saya baca di net, tentang proses pembuatan nasi kuning atau nasi uduk. Ada yang dari situs budi kuliner, ada yang dari situs NCC, atau resep dari anggotanya. Takaran bahan, sudah saya ubah, disesuaikan dengan keperluan saya saja. Dari situs Budi Kuliner, saya dapet ilmu kalau ditambah kapulaga dan cengkeh, nasi kuning jadi harum, dan jangan menggarami nasi kalau belum matang, karena nasi jadi susah matang.

Nasi dihidangkan dengan ayam goreng kalasan, kering tempe atau kering teri dan kentang, jukut urab bali, perkedel kentang, emping, kerupuk udang, telur dadar rawis, dan bawang goreng. Tumpeng kami bentuk dengan menggunakan karton, makanya bentuknya agak aneh dan terlalu tinggi, alias tipis di bagian bawah.

Bikin tumpeng nasi kuning, bikin saya berasa seharian di dapur, gak keluar-keluar. Padahal udah dua hari gak bisa tidur, dan akhirnya badan berasa capek bener karena kami baru aja kemarin malamnya tiba di rumah dari liburan natal. Sempet stress juga karena sepulang dari liburan, rumah berantakan dan gak ada makanan sama sekali hingga kami harus belanja bahan makanan dulu di beberapa supermarket (karena gak setiap supermarket lengkap bahan makanan asianya). Dan tau sendiri deh, supermarket setiap tanggal 31 december dijejelin orang-orang, dengan antrian yang super panjang. Alamak, kapan masaknya kalau gini?

Gak semua yang saya pengen bikin di tumpeng nasi kuning ini, kesampaian. Tadinya pengen juga bikin hiasan-hiasannya, bangsa timun, tomat, atau mau nyoba bikin hiasan pinggiran tumpeng, dari daun pisang tapi bener-bener, waktunya terlalu mepet, tamu-tamu juga udah keburu datang sebentar lagi, sedangkan rumah masih berantakan. Saya dan suami ngebut masak, sambil beres-beres rumah.

Tapi begitu udah jadi, rasanya puas banget, dan rasanya senang kalau semua orang jadinya makan enak. Bener-bener ngerasa ngejalanin l'art de recevoir deh. Puas!

NASI KUNING
Bahan:
  • 100 gr beras ketan yang sudah direndam dengan air semalaman, ditiriskan.
  • 600 gr beras (saya gak punya beras basmati, jadi saya pakai beras thailand, yang sebetulnya gak terlalu bagus juga untuk dipakai tumpeng, karena jadinya terlalu kering)
  • 1/2 sdt bubuk kunyit
  • 1 sdt kapulaga bubuk
  • 2 lembar daun pandan yang disimpulkan
  • 1 sdt jahe bubuk
  • 2 butir cengkeh
  • 1 batang sereh yang ditekuk-tekuk (biar aromanya keluar, dan bisa masuk ke dalam panci dong, hehe)
  • 1 lembar daun salam
  • 2 lembar daun jeruk
  • 400 ml santan kaleng (santan cair)
METHODE
  1. Kukus campuran beras ketan dan beras biasa selama 10 menit.
  2. Sementara itu, masukkan santan ke dalam panci beserta bumbu-bumbu selain nasi, masak hingga mendidih, sambil terus diaduk, jangan sampai pecah. Matikan api.
  3. Masukkan beras yang sudah dikukus, ke dalam adonan santan, aduk terus hingga semua beras menyerap kuah santan.
  4. Tutup, biarkan selama 20 menit.
  5. Kukus lagi beras selama 40 menit.
  6. Angkat dari api, tuangkan dalam tampah besar, garami.